Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karateristik kualitatif pokok
yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.
1. Dapat Dipahami
Informasi
yang berkualitas adalah informasi yang dengan mudah dan segera dapat dipahami
oleh pemakainya. Pemakai informasi diasumsikan mempunyai pengetahuan yang
memadai mengenai aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar.
2.
Relevan
Agar
bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam
proses pengambilan keputusan. Informasi mempunyai kualitas relevan bila dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi,
hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Relevansi
informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. Dalam beberapa kasus, hakikat
informasi saja sudah cukup untuk menentukan relevansinya, misalnya pelaporan suatu
segmen baru dapat mempengaruhi penilaian risiko dan peluang yang dihadapi perusahaan
tanpa mempertimbangkan materialitas dari hasil yang dicapai segmen baru tersebut
dalam periode pelaporan. Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan
(omission) atau kesalahan dalam mencatat
(misstatement) informasi tersebut
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan
keuangan. Karenanya, materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik
pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar
informasi dipandang berguna.
3. Keandalan
Agar
bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable).
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus atau jujur (faithful representation)
dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakikat atau penyajiannya
tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
Keandalan informasi dipengaruhi oleh:
ü Penyajian Jujur
Agar dapat diandalkan, informasi
harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
Informasi keuangan pada umumnya
tidak luput dari risiko penyajian yang dianggap kurang jujur dari apa yang
seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan karena kesengajaan untuk
menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan yang melekat dalam mengidentifikasikan
transaksi serta peristiwa lainnya yang dilaporkan, atau dalam menyusun atau
menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan peristiwa
tersebut.
ü Substansi Mengungguli Bentuk
Jika informasi dimaksudkan untuk
menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya
disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi
dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.
ü Netralitas
Informasi harus diarahkan pada
kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak
tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi menguntungkan
beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai
kepentingan yang berlawanan.
ü Pertimbangan Sehat
Penyusun laporan keuangan adakalanya
menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan
piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dan
tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastian semacam itu
diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan
sehat (prudence) dalam penyusunan
laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau
penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak
dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian penggunaan pertimbangan sehat tidak
memperkenankan, misalnya pembentukan cadangan tersembunyi atau penyisihan (provision) berlebihan, dan sengaja
menetapkan aktiva atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban
atau beban yang lebih tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tak netral, dan
karena itu, tidak mempunyai kualitas andal.
ü Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi
dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (omission)
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu
tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.
4. Dapat Dibandingkan
Pemakai
harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi dan
kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak
keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara
konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan
untuk perusahaan yang berbeda.
Implikasi
penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa
pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh
perubahan tersebut.
Referensi:
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate
Accounting. Edisi 8. Yogyakarta: BPFE.
0 komentar:
Posting Komentar