Pages

Senin, 07 April 2014

Analisis Common-Size (Persentase Per-Komponen)


Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).

Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.
          
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size statement) dapat memberikan informasi sebagai berikut: 
  1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar. 
  2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.
Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif (misalnya dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal.

Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size percentage) dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan kepada masing-masing elemen biaya dan laba. Apabila disusun secara komparatif, dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut.

Contoh Analisis Common-Size:

PT. BAGAS PERKASA JAYA
Neraca Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
NERACA
31 Desember
Common-Size (%)
2009
2010
2009
2010
AKTIVA




Aktiva Lancar




   Kas
 Rp  1.300
 Rp  1.200
9,29
7,50
   Piutang Dagang
 Rp  1.200
 Rp  1.000
8,57
6,25
   Persediaan
 Rp  2.200
 Rp  2.600
15,71
16,25
   Total Aktiva Lancar
 Rp  4.700
 Rp  4.800
33,57
30,00
Aktiva Tetap




   Tanah
 Rp  2.300
 Rp  3.700
16,43
23,13
   Gedung
 Rp  4.000
 Rp  4.000
28,57
25,00
   Mesin
 Rp  4.000
 Rp  5.000
28,57
31,25
   Akumulasi Depresiasi
 Rp(1.000)
 Rp(1.500)
(7,14)
(9,38)
   Total Aktiva Tetap
 Rp  9.300
 Rp11.200
66,43
70,00
Total Aktiva
 Rp14.000
 Rp16.000
100%
100%
PASIVA (UTANG & MODAL)




Utang Lancar
 Rp  2.500
 Rp  2.200
17,86
13,75
Utang Jangka Panjang
 Rp  4.500
 Rp  6.000
32,14
37,50
Modal
 Rp  7.000
 Rp  7.800
50,00
48,75
Total Utang & Modal
 Rp14.000
 Rp16.000
100%
100%

Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos di dalam neraca dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva. Masing-masing kategori ini (total aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar 100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk pada masing-masing kategori dinyatakan dalam persentase atas dasar total aktiva atau pasiva (kategori).


% Kas = (Saldo Kas/Total Aktiva) x 100% = (Rp 1.300/Rp 14.000) x 100% = 9,92%
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut, tampak bahwa selama dua tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva (misalnya kas, persediaan) maupun pasiva (misalnya utang jangka panjang).
PT. BAGAS PERKASA JAYA
Laporan Laba-Rugi Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
LABA-RUGI
Tahun
Common-Size (%)
2009
2010
2009
2010
Penghasilan
 Rp  150.000
 Rp  200.000
100%
100%
Harga Pokok Penjualan
 Rp  (50.000)
 Rp (60.000)
(33,33)
(30,00)
Laba Kotor
 Rp  100.000
 Rp  140.000
66,67
70,00
Biaya Pemasaran
 Rp  (25.000)
 Rp (34.000)
(16,67)
(17,00)
Biaya Administrasi
 Rp  (20.000)
 Rp (28.000)
(13,33)
(14,00)
Biaya Bunga
 Rp  (10.000)
 Rp (14.000)
(6,67)
(7,00)
Laba Sebelum Pajak
 Rp    45.000
 Rp    64.000
30,00
32,00
Pajak (15%)
 Rp    (6.750)
 Rp   (9.600)
(4,50)
(4,80)
Laba Bersih
 Rp    38.250
 Rp    54.400
25,50
27,20

Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos dalam perhitungan laba-rugi yang dinyatakan dalam persentase per-komponen atas dasar total penghasilan (total penghasilan dinyatakan sebesar 100%).

% Harga Pokok Penjualan = (Saldo Harga Pokok Penjualan/Total Penghasilan) x 100%
                                      = Rp 60.000/Rp 200.000 x 100%
                                      = 30%
 
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp 1,00 penjualan kepada harga pokok penjualan misalnya mengalami penurunan, meskipun distribusi untuk biaya lainnya (pemasaran, administrasi, dan bunga), secara total mengalami kenaikan.

Referensi:
Darminto, Dwi P. 2011. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
 
Blogger Templates