Pages

Minggu, 01 Juni 2014

ISU DALAM ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN








Beberapa isu dalam analisis perbandingan laporan keuangan: 
 
a.  Laporan Keuangan Yang Disesuaikan Kembali

          Beberapa situasi dimana perusahaan diharuskan menyesuaikan kembali laporan keuangan periode yang lalu:
  1. Jika perusahaan pada periode sekarang memutuskan untuk menghentikan lini bisnis tertentu.
  2. Jika perusahaan bergabung dengan perusahaan lain.
  3. Perubahan-perubahan prinsip akuntansi.

b.  Perbedaan Klasifikasi Rekening (Akun)

          Jika ada informasi yang cukup, penyesuaian bisa dilakukan agar perbandingan lebih konsisten. Tetapi jika tidak ada informasi yang cukup, barangkali tidak perlu dilakukan penyesuaian. Pada situasi ini, analisis harus memberi catatan mengenai perbedaan klasifikasi rekening tersebut agar interpretasi lebih lanjut bisa mengacu pada catatan tersebut.

c.  Perbedaan Prinsip-Prinsip Akuntansi

          Apabila ada informasi yang cukup, sehingga penyesuaian bisa dilakukan tanpa membuat asumsi yang tidak realistis, maka penyesuaian bisa dilakukan. Tetapi apabila tidak ada informasi yang cukup, barangkali tidak perlu dilakukan penyesuaian dan perbedaan tadi akan dibicarakan dalam tahap interpretasi.

d. Perbedaan Penanggalan Laporan Keuanga

       Meskipun kebanyakan laporan keuangan menggunakan Desember sebagai akhir periode, tetapi ada beberapa perusahaan menggunakan penanggalan akhir periode bulan yang lain. Pilihan semacam ini semakin populer apabila perusahaan ingin menyesuikan laporan keuangannya dengan siklus musiman bisnis. Siklus musiman biasanya tidk harus sesuai dengan penanggalan akhir Desember.
          Perlakuan terhadap perbedaan penanggalan tergantung pada dua hal berikut ini:
  1. Lamanya perbedaan waktu.
  2. Muncul tidaknya kejadian pada periode perbedaan waktu tersebut yang bisa membuat perbandingan dua perusahaan tersebut tidak konsisten.
         Apabila selisih penanggalan akhir sama atau kurang dari tiga bulan, penyesuaian tidak perlu dilakukan. Dua perusahaan dengan penanggalan akhir 31 Desember dan 31 Maret barangkali tidak memerlukan penyesuaian. Misalkan perusahaan kedua (yang bertanggal 31 Maret) mengalami musibah kebakaran atau pemogokan, maka barangkali perlu dilakukan penyesuaian apabila analis ingin membandingkan dengan perusahaan pertama. Pengaruh musiman saja tidak perlu mendorong penyesuain karena pengaruh musiman sudah tercakup dalam periode satu tahun.

e.  Perbandingan Dengan Data Historis Dan Perbandingan Dengan Perusahaan Lain

          Rasio-rasio atau data-data keuangan yang telah dihitung untuk suatu perusahaan bisa dibandingkan dengan data masa lalu dan juga dengan data keuangan perusahaan lain agar diperoleh interpretasi yang lebih baik.
        Apabila analis melakukan perbandingan data keuangan dengan data-data masa lalu maka ia akan melakukan analisis time-series. Dengan analisis time-series ia bisa melihat pengaruh variabel-variabel seperti varibel makro ekonomi (resesi, inflasi), variabel industri (perubahan teknologi, peraturan), dan variabel mikro perusahaan (perubahan strategi, manajemen baru) terhadap data-data keuangan, dan sekaligus melihat pola-pola tertentu dari data keuangan yang dipunyai.
         Dalam analisis semacam itu analis harus memperhatikan faktor-faktor yang akan berpengaruh besar terhadap perilaku data, dan bisa menjadi dasar interpretasi keuangan perusahaan. Contoh faktor-faktor tersebut adalah:
         a.    Perubahan lini produk yang signifikan, misal melalui akuisisi atau penjualan anak perusahaan. Kejadian semacam ini tentu akan mempengaruhi trend data keuangan dan akan mempengaruhi analisis perbandingan dengan data masa lalu (analisis time-series).
         b.       Perubahan prinsip dan metode akuntansi. Perubahan ini akan mempengaruhi data time-series.
          Masalah lain dalam perbandingan dengan periode lalu adalah data periode masa lalu barangkali berada pada tingkat yang tidak memuaskan. Untuk mengurangi masalah semacam ini, perbandingan dengan perusahaan lain atau rata-rata industri bisa dilakukan.
          Beberapa isu dalam pemakaian rata-rata industri antara lain:
         a.       Devinisi industri
         b.       Perhitungan rata-rata industri
         c.        Distribusi atas nilai rata-rata
         d.       Devinisi rasio keuangan

Referensi:
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
          Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates