Beberapa isu dalam analisis perbandingan laporan keuangan:
a.
Laporan Keuangan Yang Disesuaikan Kembali
Beberapa situasi dimana
perusahaan diharuskan menyesuaikan kembali laporan keuangan periode yang lalu:
- Jika perusahaan pada periode sekarang memutuskan untuk menghentikan lini bisnis tertentu.
- Jika perusahaan bergabung dengan perusahaan lain.
- Perubahan-perubahan prinsip akuntansi.
b.
Perbedaan Klasifikasi Rekening (Akun)
Jika ada informasi yang
cukup, penyesuaian bisa dilakukan agar perbandingan lebih konsisten. Tetapi
jika tidak ada informasi yang cukup, barangkali tidak perlu dilakukan
penyesuaian. Pada situasi ini, analisis harus memberi catatan mengenai
perbedaan klasifikasi rekening tersebut agar interpretasi lebih lanjut bisa
mengacu pada catatan tersebut.
c.
Perbedaan Prinsip-Prinsip Akuntansi
Apabila ada informasi
yang cukup, sehingga penyesuaian bisa dilakukan tanpa membuat asumsi yang tidak
realistis, maka penyesuaian bisa dilakukan. Tetapi apabila tidak ada informasi
yang cukup, barangkali tidak perlu dilakukan penyesuaian dan perbedaan tadi
akan dibicarakan dalam tahap interpretasi.
d.
Perbedaan Penanggalan Laporan Keuanga
Meskipun kebanyakan
laporan keuangan menggunakan Desember sebagai akhir periode, tetapi ada
beberapa perusahaan menggunakan penanggalan akhir periode bulan yang lain.
Pilihan semacam ini semakin populer apabila perusahaan ingin menyesuikan
laporan keuangannya dengan siklus musiman bisnis. Siklus musiman biasanya tidk
harus sesuai dengan penanggalan akhir Desember.
Perlakuan terhadap
perbedaan penanggalan tergantung pada dua hal berikut ini:
- Lamanya perbedaan waktu.
- Muncul tidaknya kejadian pada periode perbedaan waktu tersebut yang bisa membuat perbandingan dua perusahaan tersebut tidak konsisten.
Apabila selisih
penanggalan akhir sama atau kurang dari tiga bulan, penyesuaian tidak perlu
dilakukan. Dua perusahaan dengan penanggalan akhir 31 Desember dan 31 Maret
barangkali tidak memerlukan penyesuaian. Misalkan perusahaan kedua (yang
bertanggal 31 Maret) mengalami musibah kebakaran atau pemogokan, maka
barangkali perlu dilakukan penyesuaian apabila analis ingin membandingkan
dengan perusahaan pertama. Pengaruh musiman saja tidak perlu mendorong penyesuain
karena pengaruh musiman sudah tercakup dalam periode satu tahun.
e.
Perbandingan Dengan Data Historis Dan Perbandingan
Dengan Perusahaan Lain
Rasio-rasio atau
data-data keuangan yang telah dihitung untuk suatu perusahaan bisa dibandingkan
dengan data masa lalu dan juga dengan data keuangan perusahaan lain agar
diperoleh interpretasi yang lebih baik.
Apabila analis
melakukan perbandingan data keuangan dengan data-data masa lalu maka ia akan
melakukan analisis time-series. Dengan analisis time-series ia
bisa melihat pengaruh variabel-variabel seperti varibel makro ekonomi (resesi,
inflasi), variabel industri (perubahan teknologi, peraturan), dan variabel
mikro perusahaan (perubahan strategi, manajemen baru) terhadap data-data
keuangan, dan sekaligus melihat pola-pola tertentu dari data keuangan yang
dipunyai.
Dalam analisis semacam
itu analis harus memperhatikan faktor-faktor yang akan berpengaruh besar
terhadap perilaku data, dan bisa menjadi dasar interpretasi keuangan
perusahaan. Contoh faktor-faktor tersebut adalah:
a. Perubahan lini produk yang signifikan, misal
melalui akuisisi atau penjualan anak perusahaan. Kejadian semacam ini tentu
akan mempengaruhi trend data keuangan dan akan mempengaruhi analisis
perbandingan dengan data masa lalu (analisis time-series).
b. Perubahan prinsip dan metode akuntansi. Perubahan
ini akan mempengaruhi data time-series.
Masalah lain dalam
perbandingan dengan periode lalu adalah data periode masa lalu barangkali
berada pada tingkat yang tidak memuaskan. Untuk mengurangi masalah semacam ini,
perbandingan dengan perusahaan lain atau rata-rata industri bisa dilakukan.
Beberapa isu dalam
pemakaian rata-rata industri antara lain:
a. Devinisi industri
b. Perhitungan rata-rata industri
c.
Distribusi
atas nilai rata-rata
d. Devinisi rasio keuangan
Referensi:
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul
Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Yogyakarta:
UPP-AMP YKPN.
0 komentar:
Posting Komentar